Skip to main content

Untuk Sahabat

Entah mengapa malam ini ku merindukanmu
Kurindu saat itu, saat kita masih bersama-sama
Saat semuanya dilakukan, dijalani, dan dialami bersama
Saat yang sulit terasa mudah
Saat kesedihan bisa menjadi kegembiraan
Saat tangis berubah tawa

Mungkin jarak kini memisahkan kita
Mungkin takdir memang berkata lain
Tapi aku yakin, pertemuan kita adalah rencanaNya
Bukan sebuah kesengajaan atau kebetulan
Seperti sekarang
Perpisahan ini juga mungkin adalah takdirNya
Mungkin dengan adanya jarak ini kita bisa saling menguatkan
Bisa saling mengingatkan untuk tetap dalam ikatan persahabatan ini

Disini aku hanya bisa berdoa segala yang terbaik untukmu
Semoga kita bisa berjumpa kelak
Saat semuanya indah
Saat aku dan kamu telah menggenggam impian kita masing-masing dan saling menunjukannya
Dan kita bisa tersenyum bersama kembali

Tetaplah tersenyum
Tetaplah semangat
Berusaha untuk jadi yang terhebat
Aku disini juga terus berjuang :)

Sahabatmu, NDA

Comments

Popular posts from this blog

Kehidupan Perkuliahan

Nabila's picture  Ada Pertemuan, P asti ada Perpisahan 5 September 2011... Hari itu adalah hari dimana untuk pertama kalinya aku menyandang gelar sebagai mahasiswa disebuah Universitas di Jakarta. R asanya men yenangkan, apalagi setelah melewati proses Masa Pengenalan Akademik, sebuah proses untuk menjadi seorang mahasiswa yang menurutku cukup merepotkan, karna har us sampai dikampus jam 05.00 pagi (padahal lagi bulan Ramad han hemmm...) .   Pagi itu aku pergi bersama temanku semasa SMP. Awalnya aku tidak pernah mengira bahwa aku akan bertemu dengannya di Universitas ini, terlebih kita juga satu jurusan. Mengetahui hal itu, aku bergembira sekali. Karena nyatanya di jurusan ini aku tidak akan sendirian :) Dihari pertama, aku duduk disebelah seseorang yang tidak aku kenal, aku juga tidak pernah melihatnya saat Masa Pengenalan Akademik berlangsung. Akhirnya pada saat itu kami memutuskan untuk saling berkenalan. Ternyata namanya Itsni, dia juga terdaftar sebagai...

Ku Relakan Kau Pergi Untuk Cita-citamu

Source: https://www.pinterest.com/pin/821203313279411098/ “Janji ya, nanti kalau kamu sudah sampai di sana, langsung kabari aku. Pokoknya setiap pulang kuliah, kamu harus chat aku. Jangan lupa,” rengek Fanny kepada kekasihnya, Revan, yang akan berkuliah di Jerman, sambil memakaikan gelang yang khusus dibuat olehnya sebagai hadiah perpisahan. “Iya, aku janji. Senyum dong, jangan sedih lagi ya,” jawab Revan sambil menghibur Fanny dan   berusaha menahan kesedihannya. “Aku nggak lama kok. Kamu kan tau, nanti aku akan balik lagi ke Indonesia setelah aku lulus. Nggak mungkin aku selamanya tinggal disana, Fan,” kemudian ia mengambil tangan Fanny dan menggenggamnya sambil berusaha meyakinkan kekasihnya tersebut. “Sayang, kalian jangan sedih-sedih gitu dong. Nikmati kebersamaan kalian di sini. Mama tau, ini sangat berat buat kalian. Tapi coba deh, nikmati momen kalian ini sekarang,” tiba-tiba Mama Revan memecah keheningan antara dua sejoli yang akan berpisah untuk sementara waktu...

Senang Sekaligus Sedih

Sesuai dengan judulnya, yah begitulah perasaan yang aku rasakan setiap kali ada pengumuman seleksi nasional mahasiswa. Aku senang karena teman-teman bisa mendapatkan pendidikan sesuai dengan apa yang mereka inginkan, tetapi disisi lain aku jg sedih. Kenapa? Karena berarti aku harus berpisah dengan mereka. Terutama yg awalnya satu jurusan denganku. Aku sedih karena harus berpisah dengan mereka semua. Mengakhiri perjuangan kita disini. Seperti halnya sekarang, melihat berita-berita di social media rasanya miris, sedih, tp senang. Yah apa boleh buat, semua itu memang hak mereka, aku tidak berhak ikut campur dalam pengambilan keputusan tersebut. Selam itu yang terbaik untuk mereka, aku akan terus mendukung dan ikut senang. Semoga sukses dibidangnya masing-masing, semoga apa yang dicita-citakan terwujud. Doaku selalu menyertai kalian dimanapun kalian berada. Aamiin :')