Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

MALAM

Kepada malam, ku tuliskan cerita Kepada malam, ku rapalkan doa Malam Heningmu membawaku ke peraduan terakhir Namun enggan menjauhkanku dari candu yang tak berkesudahan Sampai kapan? Gelayut rindu masih menaungi mimpiku Memori tak pernah kering dari bayang dirimu

Dialog

Benarkah bangsaku tak berharta? Aku tak percaya Nyatanya, Omzet penjualan mobil naik empat kasta Benarkah bangsaku tak bermoral? Ini pertanyaan tak masuk akal Coba kau tarik ulur dengan nalar Bukankah seruan pengajian dan kebaktian rutin terdengar Benarkah bangsaku telah kehilangan nurani? Pertanyaan ini membuatku geli Bukankah quota haji selalu terpenuhi Pula, Gereja dan Vihara tak hentinya panjatkan doa Benarkah bangsaku bodoh? Ah, jangan berseloroh Kita punya segudang profesor kesohor Dan, ribuan doktor yang berebut pamor Benarkah bangsaku malas? Ajukan pertanyaan yang lebih bernas Kau lupa, Makin banyak orang lembur bekerja keras Benarkah bangsaku korup? Nampaknya kau salah hirup Bukan udara wangi, tapi ekstasi Membuatmu lupa, Jaksa tak mampu cari bukti Jika bangsaku tak bodoh, tak miskin, tak malas, tak korup, masih beradab dan bermoral Mengapa rakyat demikian menderita? Mengapa persaudaraan tercabik oleh isu agama? Mengapa raja terus berkelana, k