Tidak ada yang tidak mungkin, semua yang ada di dunia ini telah diatur olehNya. Bahkan daun yang jatuh karna tertiup angin pun sudah dituliskan rencanaNya. Begitulah mengapa semuanya terjadi, tidak ada yang namanya serba kebetulan. Allah telah merencanakan semuanya dengan makna dan alasan-alasan yang kadang tidak pernah kita pikirkan atau mungkin sama sekali tak terbesit.
Seperti halnya saat ini, semua kejadian yang aku alami, yang saat ini aku jalani mungkin adalah bagian dari rencanaNya untukku, hambaNya.
Aku dilahirkan dalam keluarga yang cukup harmonis. Alhamdulillah, aku memiliki kedua orang tua yang amat sangat menyayangi kami, anak-anaknya. Aku mendapatkan perhatian yang lebih. Mengapa dikatakan lebih? Ya, karna memang begitulah kenyataannya. Orang tuaku amat sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Aku sangat bersyukur dengan semua itu, dengan anugerah yang diberikan Allah kepadaku, memiliki keluarga yang seperti aku miliki. Karena aku menyadari, tidak semua anak bisa merasakan hal yang Allah telah anugerahkan kepadaku.
Terima kasih Tuhan, Engkau telah melimpahkan karunia yang begitu besar kepada hamba dengan mengirimkan hamba pada orang tua yang tiada henti mencurahkan kasih sayangnya pada hamba hingga saat ini.
RencanaMu yang begitu besar juga aku rasakan ketika aku memasuki dunia perkuliahan.
Saat itu, entah mengapa semuanya terasa dimudahkan. Setelah peristiwa 26 Februari 2011, saat pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru, ternyata aku dinyatakan lolos seleksi tanpa ujian di sebuah perguruan tinggi negeri.
Setelah aku menyandang gelar mahasiswa, semua berubah. Banyak hal yang tidak pernah kuduga, yang ternyata telah disiapkan olehNya untukku.
Aku disini menemukan makna hidup yang sesungguhnya, perjuangan, kebersamaan, persahabatan, dan cinta.
Pertemuan. Setiap pertemuan, pasti selalu ada perpisahan. Begitupun yang aku alami. Walau awalnya terasa pahit dan tidak bisa diterima, disini, aku akhirnya bisa merasakan bagaimana rasanya perpisahan yang sesungguhnya. Disini aku juga belajar menjadi tegar, memaknai rasa kehilangan dengan semua pemikiran yang positif. Karena tidak semua yang ada dalam hidup, harus dijalani dengan mudah dan selalu terasa indah.
Kadang seseorang harus merasakan kehilangan terlebih dahulu supaya menghargai apa yang ada didepan mata dan telah dimilikinya.
Disini aku merasakan bagaimana kerasnya perjuangan “hidup”. Jatuh bangun, terpuruk hingga berusaha bangkit dan terus mempertahankan hingga akhir tiba.
Mungkin Dia tahu bahwa aku bisa melewati rintangan-rintangan yang diberikan, mampu berjuang hingga akhir.
Seperti halnya kutipan yang pernah aku dengar, “Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan pada hambaNya diluar batas kemampuanNya”.
Berarti disini Allah yakin bahwa aku bisa menjalaninya.
Seperti halnya saat ini, semua kejadian yang aku alami, yang saat ini aku jalani mungkin adalah bagian dari rencanaNya untukku, hambaNya.
Aku dilahirkan dalam keluarga yang cukup harmonis. Alhamdulillah, aku memiliki kedua orang tua yang amat sangat menyayangi kami, anak-anaknya. Aku mendapatkan perhatian yang lebih. Mengapa dikatakan lebih? Ya, karna memang begitulah kenyataannya. Orang tuaku amat sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Aku sangat bersyukur dengan semua itu, dengan anugerah yang diberikan Allah kepadaku, memiliki keluarga yang seperti aku miliki. Karena aku menyadari, tidak semua anak bisa merasakan hal yang Allah telah anugerahkan kepadaku.
Terima kasih Tuhan, Engkau telah melimpahkan karunia yang begitu besar kepada hamba dengan mengirimkan hamba pada orang tua yang tiada henti mencurahkan kasih sayangnya pada hamba hingga saat ini.
RencanaMu yang begitu besar juga aku rasakan ketika aku memasuki dunia perkuliahan.
Saat itu, entah mengapa semuanya terasa dimudahkan. Setelah peristiwa 26 Februari 2011, saat pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru, ternyata aku dinyatakan lolos seleksi tanpa ujian di sebuah perguruan tinggi negeri.
Setelah aku menyandang gelar mahasiswa, semua berubah. Banyak hal yang tidak pernah kuduga, yang ternyata telah disiapkan olehNya untukku.
Aku disini menemukan makna hidup yang sesungguhnya, perjuangan, kebersamaan, persahabatan, dan cinta.
Pertemuan. Setiap pertemuan, pasti selalu ada perpisahan. Begitupun yang aku alami. Walau awalnya terasa pahit dan tidak bisa diterima, disini, aku akhirnya bisa merasakan bagaimana rasanya perpisahan yang sesungguhnya. Disini aku juga belajar menjadi tegar, memaknai rasa kehilangan dengan semua pemikiran yang positif. Karena tidak semua yang ada dalam hidup, harus dijalani dengan mudah dan selalu terasa indah.
Kadang seseorang harus merasakan kehilangan terlebih dahulu supaya menghargai apa yang ada didepan mata dan telah dimilikinya.
Disini aku merasakan bagaimana kerasnya perjuangan “hidup”. Jatuh bangun, terpuruk hingga berusaha bangkit dan terus mempertahankan hingga akhir tiba.
Mungkin Dia tahu bahwa aku bisa melewati rintangan-rintangan yang diberikan, mampu berjuang hingga akhir.
Seperti halnya kutipan yang pernah aku dengar, “Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan pada hambaNya diluar batas kemampuanNya”.
Berarti disini Allah yakin bahwa aku bisa menjalaninya.
*****
Comments
Post a Comment