Skip to main content

Kehidupan Perkuliahan


Nabila's picture 

Ada Pertemuan, Pasti ada Perpisahan


5 September 2011...


Hari itu adalah hari dimana untuk pertama kalinya aku menyandang gelar sebagai mahasiswa disebuah Universitas di Jakarta. Rasanya menyenangkan, apalagi setelah melewati proses Masa Pengenalan Akademik, sebuah proses untuk menjadi seorang mahasiswa yang menurutku cukup merepotkan, karna harus sampai dikampus jam 05.00 pagi (padahal lagi bulan Ramadhan hemmm...).  
Pagi itu aku pergi bersama temanku semasa SMP. Awalnya aku tidak pernah mengira bahwa aku akan bertemu dengannya di Universitas ini, terlebih kita juga satu jurusan. Mengetahui hal itu, aku bergembira sekali. Karena nyatanya di jurusan ini aku tidak akan sendirian :)
Dihari pertama, aku duduk disebelah seseorang yang tidak aku kenal, aku juga tidak pernah melihatnya saat Masa Pengenalan Akademik berlangsung. Akhirnya pada saat itu kami memutuskan untuk saling berkenalan. Ternyata namanya Itsni, dia juga terdaftar sebagai mahasiswa undangan seperti aku.
Hari pertama diperkuliahan tidak ada mata kuliah. Pembimbing Akademik kami hanya mensosialisasikan bagaimana peraturan di kampus ini, terutama di jurusan kami. Selain itu kami juga diminta untuk membentuk pengurus kelas untuk memperlancar kegiatan perkuliahan disemester ini.

*****

Hari kedua, perkuliahan telah dimulai. Hari ini aku sedikit shock terhadap mata kuliah yang diberikan. Yah maklumlah, aku sekarang ada dijurusan bahasa asing. Bahasa yang bahkan belum pernah aku pelajari sebelumnya di SMA.
Oh iya, hari ini aku duduk disebelah perempuan yang berkerudung, lagi-lagi aku belum pernah melihatnya di MPA. Alhasil kami memutuskan untuk berkenalan, namanya Suchi. Ternyata dia juga terdaftar sebagai mahasiswa undangan dari Padang Panjang, Sumatera Barat.
Setelah hari itu, kami pun semakin akrab satu sama lain. Kami bertiga selalu belajar bersama. Jika ada jam kosong, kami pun langsung bergegas menuju kostan Suchi yang memang berada tidak begitu jauh dari kampus kami. Disana kami juga belajar bersama. Kadang kami kesana hanya untuk sekedar melepas lelah dari penatnya kuliah. Mengisi waktu yang sedikit untuk makan bersama, sharing, ataupun jika sangat lelah, kami akhirnya tidur.

*****
Nabila's picture 



 Januari 2012...

Persahabat kami hari demi hari kian erat. Semua yang terjadi diantara kami satu sama lain pasti saling mengetahui. Kami juga berencana untuk melakukan perjalanan keliling Jakarta setelah selesai UAS nanti. 
Tetapi hal yang tidak pernah aku dan Itsni duga pun tiba-tiba terjadi. Suchi mendadak memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan berencana kembali ke Padang Panjang. Hal itu mengejutkan kami berdua. Padahal dia tidak pernah menceritakan niatnya itu pada kami. Hanya saja, dia sering mengatakan "Aku mau pulang ke Padang Panjang" itu sebagai ancaman jika kami tidak menuruti apa yang diinginkan atau sekedar untuk bercanda diantara kami. Atau saat dia sedang merindukan keluarganya disana.
Tepatnya pagi itu, 5 Januari 2012, saat UAS masih berlangsung, tiba-tiba Suchi tidak mengikuti UAS. Setelah selesai UAS, aku dan Itsni langsung bergegas ke kostan Suchi. Dan benar, ternyata koper-koper sudah siap, tiket pesawat sudah ditangan. Hari itu rasanya aku hanya bisa pasrah terhadap apa yang telah menjadi keputusan sahabatku itu. Itsni pun sama seperti halnya aku. Kami berdua hanya bisa terdiam dan sesekali bertanya kepada Suchi mengenai keberangkatannya. Kami juga sempat mengingatkan akan janji-janji kita dulu, mengingatkan impian-impian kita tentang pencapaian beasiswa yang akan kita raih bersama. Ah... tetapi ternyata takdir mungkin berkata lain. Hari itu juga Suchi akhirnya berangkat ke Padang Panjang. Hingga kini, dia tidak pernah kembali ke Jakarta. Kuharap suatu saat nanti, aku bisa mengunjunginya disana, atau Suchi yang datang ke Jakarta untuk mengunjungi kami berdua :')
Tetapi hingga saat ini, hubungan persahabatan kami masih tetap terjaga. Komunikasi diantara kami masih terus berjalan. Entah sampai kapan aku, Itsni, dan Suchi seperti ini. Berjauhan. Tak peduli dengan jarak yang berhasil memisahkan kita bertiga, tak peduli pulau dan tempat yang sudah berlainanNyatanya aku dan Itsni masih ada dihatimu, tak pernah terlupakan. Begitu juga dengan kau. Sampai detik ini, kami selalu mengingatmu, mengingat kenangan-kenangan kita.

Kadang sesuatu yang berharga benar-benar kita rasakan saat sesuatu yang berharga itu telah hilang. Seperti halnya dengan sahabat. Maka jagalah sahabat kalian selagi masih dekat bersama kalian. Jangan pernah mengecewakan ataupun mengkhianatinya, jika kalian tidak ingin kehilangan mereka :)

Comments

Popular posts from this blog

Hidupku adalah lukisanNya #1

Tidak ada yang tidak mungkin, semua yang ada di dunia ini telah diatur olehNya. Bahkan daun yang jatuh karna tertiup angin pun sudah dituliskan rencanaNya. Begitulah mengapa semuanya terjadi, tidak ada yang namanya serba kebetulan. Allah telah merencanakan semuanya dengan makna dan alasan-alasan yang kadang tidak pernah kita pikirkan atau mungkin sama sekali tak terbesit. Seperti halnya saat ini, semua kejadian yang aku alami, yang saat ini aku jalani mungkin adalah bagian dari rencanaNya untukku, hambaNya. Aku dilahirkan dalam keluarga yang cukup harmonis. Alhamdulillah, aku memiliki kedua orang tua yang amat sangat menyayangi kami, anak-anaknya. Aku mendapatkan perhatian yang lebih. Mengapa dikatakan lebih? Ya, karna memang begitulah kenyataannya. Orang tuaku amat sangat perhatian terhadap anak-anaknya. Aku sangat bersyukur dengan semua itu, dengan anugerah yang diberikan Allah kepadaku, memiliki keluarga yang seperti aku miliki. Karena aku menyadari, tidak semua anak bisa merasa...

Zona Nyaman

https://img.freepik.com/free-photo/chalk-drawing-window-computer-screen-concept-stopping-comfort-zone_78790-1201.jpg?size=626&ext=jpg Terkadang kita lupa dengan apa yang seharusnya diperjuangkan Bukan karena tak sanggup atau lemah, pun bukan karena rasa malas Tetapi ragu 'tuk melangkah Terkadang kita hanya terlena  Sebentar, yang malah menjadi terbiasa Kemudian menjadi kebiasaan Akhirnya tak berani 'tuk memperbaharui diri Kenyamanan memang membuat tenang  Kita juga merasa aman dan menjadikan hati senang Tapi tunggu dulu, janganlah merasa menjadi pemenang!  Sebelum berani 'tuk bertualang

TUHAN

Tuhan Maafkan hamba yang terkadang menyelipkan prasangka di setiap peristiwa-peristiwa yang Kau rencanakan Maafkan hamba apabila tidak mensyukuri semua yang telah terjadi Tuhan Aku hanyalah seorang hamba yang lemah dihadapanMu Tiada daya dan upaya untuk melawan semua kehendakMu Yang hanya bisa aku lakukan hanyalah berusaha, berdoa, dan menyerahkan semua keputusan pada kuasaMu Tak ada kuasa yang kupunya selain berasal dari Engkau, Tuhanku Tuhan, selamatkan mereka, dimanapun mereka berada Hapus air mata mereka, kembalikan senyum-senum indah yang dulu selalu terukir di setiap wajah mereka Tuhanku Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Kembalikanlah hati-hati yang telah mengeras, agar dapat merasakan kelembutan yang dipancarkan dari wajah-wajah polos itu Buat tatapan kejam mereka melemah, beri sepercik keteduhan saat memandang wajah mereka Tuhan Tuhanku Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui SesungguhNya Engkau pasti mengetahui apa yang sebenarnya terjadi Saudara kami, Tuha...